Sejarah

Pertanyaan

dampak negatif dari tabot di Bengkulu?

2 Jawaban

  • Pada awalnya ada benturan pemahaman di kalangan masyarakat terhadap tabot. Sebagian elemen masyarakat mengecamnya dan menganggapnya perbuatan syirik. Akan tetapi, berangsur-angsur pemahaman itu hilang seiring dengan proses akulturasi dan dalam perkembangannya dianggap sebagai budaya. Pada prinsipnya, perayaan tabot memiliki hubungan dengan paham syi’ah, yang dibuktikan dengan arak-arakan tabot yang pesannya menggambarkan ritus penghormatan atas syahidnya Imam Husein di Karbala. Dalam perjalanannya melalui proses asimilasi, akomodasi, dan interaksi budaya yang cukup intens antara ritus bernuansa syi’ah ini dengan budaya-budaya lokal Bengkulu, maka tabot mengalami metamorfose budaya. Yang semula tabot digelar dalam rangka melaksanakan syi’ah sebagai paham atau ideologi, kini menjadi sebuah kearifan lokal atau sekadar sebagai praktik syi’ah kultural. Dalam konteks ini, syi’isme bukan lagi sebagai paham atau ideologi keagamaan, tetapi sebagai ornamen budaya.

    semoga membantu :)
  • menurut artikel yang saya baa

    dampak negatifnya:
    1.membuat orang tersebut ketinggalan zama
    2.menolak ZAman


    semoga membantu :)

Pertanyaan Lainnya