B. Indonesia

Pertanyaan

Prosakan puisi jenazah

1 Jawaban

  • Mataku terkapar ke tengah pintu
    dekat mimbar, sorot lampu
    samping pilar dan aula yang tenang
    di tengah terbaring jenazah
    berpagar beranda bunga
    dan panji-panji Mahajaya 

    Malam makin tenang saja
    di benakku suara: hingar sekretariat negara
    sejenak tenang, langkah riuh berderap
    silang siur dengan kapal terbang
    gardu dan pagar-pagar besi gempar sekali
    kegaduhan dan sepatu duri berlari 

    Kemudian mataku hinggap ke jenazah
    dekat kesamaran gerombol mahasiswa
    terpacak bendera
    di ujung bangku tegak pekur para mahasiswa
    di lengannya pita hitam dan selampai
    dari celah-celah mereka, kulirik kertas putih
    tertulis nama : Arief Rahman Hakim 

    Malam tambah jauh dan makin tua
    tiba-tiba di belakangku muncul mahasiswa
    dengan ragu bertanya : “Bapak siapa?
    Wartawan atau alat negara?
    Dengan sigap kujawab : “Saya penyair
    yang turut ambil bagian
    dalam demonstrasi tadi pagi!” 

    Dijalan pulang ke Timur
    desah gerimis mulai turun
    aku tunduk melangkah dan melangkah
    lama baru sadar kemeja telah basah 

    Kutatap belakang jauhan tampak gedung-
    gedung salemba
    nun aula Unikersitas Indonesia
    tempat upacara duka
    terbaring putra tanah air
    menanti kupahat dalam puisi

Pertanyaan Lainnya