B. Indonesia

Pertanyaan

Contoh cerita pendek bertolak dari peristiwa yg pernah dialami

1 Jawaban

  • Aku harus Pulang
    Berkuliah satu tahun  di Solo terasa sangat singkat. Namun, kenangan itu  masih tampak jelas di benakku meski sudah lebih dari dua puluh tahun berlalu. Minggu pagi sebuah sepeda motor Yamaha bebek V 80 warna biru mendatangi  kosku.  “ Ada acara nggak! Temen-temen ngajak sepedaan, ikut yuk…………………..!” demikian katanya sambil nangkring di motor. Aku agak bingung,nggak enak sama teman-teman kos. Tapi,aku tak ingin dia kecewa. “ Okelah tunggu sebentar!” aku mengikut saja. Saat kami telah meninggalkan kos, ternyata beberapa pasang teman telah menunggu kami. Raka dan Nila paling depan menyusul Parno dan Reni, Beny dan Sinta, baru aku dan dia paling belakang. Kami susuri jalan Solo, Gajah Mungkur,Ponorogo, Madiun,Solo. Sepanjang jalan kami ngobrol ngalor ngidul  sambil menikmati apa yang ada di sepanjang jalan. Meski turun hujan lebat ketika memasuki wilayah Ponorogo, kami tetap melaju. Maklum, kalau sedang berdua tidak mengenal dinginnya hujan bahkan teriknya matahari. Dia semakin erat berpegangan . Aku sempat merasa was-was ketika memasuki wilayah Madiun jangan-jangan ada keluarga yang tahu.” Kuliah di Solo kok bisa klayapan di Madiun,” demikian cemoohku dalam hati. “Allahuakbar,Allaaaaaaahuakbar !”adzan duhur mulai berkumandang. Kami sepakat untuk solat sambil beristirahat. Di masjid Al Ukuah Maospati kami memenuhi panggilan Illahirobbi menunaikan solat duhur sejenak sambil melulur sosok setelah sekian kilo meter kami tempuh . “Sekalian untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan,cari makan yuk!” ajak seorang teman.” Ya….mesisan”jawab kami kompak. Sambil mengamat-amati warung sepanjang jalan, kami melanjutkan perjalanan. Kami mampir di sebuah warung sederhana  di sebelah utara terminal Maospati. “Buk, soto 8,” Reni memesan. Memang enak masakan Bu Darmi. Tidak heran apabila pembeli keluar masuk. Memang menu soto cocok untuk kalangan menengah ke bawah. Termasuk kami para mahasiswa yang masih minta kiriman jatah orangtua. Semangkok soto ayam kampung panas rasanya sudah cukup untuk memulihkan perut yang bersenandung dan telapak tangan yang mengerut karena kehujanan. Separuh perjalanan sudah kami lalui. Sepanjang jalan Maospati-Solo kami betul-betul menikmati. Hutan Ngawi berjajar menyambut kehadiran kami. Tak terasa kami sudah tiba di solo lagi. “Suwun ya,sampai ketemu esok” dekian katanya sambil membelok meninggalkan kosku. Kini dia tengah berbagi cerita dengan para siswanya di sebuah SMP di Cilacap sebagaimana aku berbagi cerita dengan  para siswa di SMP Negeri Lembeyan. Aku sadar . Aku hanya bisa berkata “ Mohon maaf Retno, aku harus mengecewakanmu. Aku harus pulang ke Magetan.”

Pertanyaan Lainnya