mengapa belanda membatasi kegiatan berorganisasi masyarakat pada saat peristiwa sumpah pemuda
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: VIII
Mata Pelajaran: IPS
Materi: Sumpah Pemuda
Kata Kunci: Sumpah Pemuda
Jawaban pendek:
Belanda membatasi kegiatan berorganisasi masyarakat pada saat peristiwa Sumpah Pemuda karena ingin mempertahankan kekuasaannya di wilayah jajahannya dengan mengekang organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Jawaban panjang:
Kebijakan Belanda berupa Politik Etis menghasilkan kalangan asli Indonesia yang berpendidikan tinggi. Para lulusan sekolah yang mengenyam pendidikan tinggi ini kemudian menjadi pelopor perjuangan Indonesia secara politis, dengan mendirikan organisasi politik modern dan menyuarakan kemerdekaan Indonesia.Organisasi dan perjuangan kemerdekaan ini ditindas oleh Belanda, yang melarang kebebasan berbicara dan kebebasan berkumpul, dan yang secara luas memata-matai organisasi kemerdekaan.
Pembatasan kegiatan organisasi ini terlihat dari penahanan dan pembuangan para aktifis perjuangan kemerdekaaan.
Pada tahun 1913, Ernest Douwes Dekker and Cipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, tiga tokoh pendiri partai Indische Partij, partai pertama yang memberjuangkan kemerdekaan Indonesia secara politis, dibuang ke Belanda. Mereka berada di Belanda dan tetap berusahan memperjuangkan kemerdekaan dengan mendirikan Indische Vereniging (Perhimpunan Indonesia), hingga bisa kembali ke Indonesia pada tahun 1919.
Kemudian, pada tahun 1927, setahun sebelum Sumpah pemuda, Cipto Mangunkusumo kembali ditangkap dan dibuang oleh Belanda ke Kepulauan Banda. Banda juga kemudian dijadikan lokasi pembuangan dari Muhammad Hatta dan Sutan Syahrir.
Ir Sukarno, yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia juga pada tahun 1934 dibuang di kota Ende, pulau Flores.