Sejarah

Pertanyaan

Tahanan perang ygbisa membaca menulis ditugaskan untuk mengajarkan kpd orang islam. Kejadian ini terjadi pd perang

1 Jawaban

  •  

    wordpress.com

    Baru saja dioptimalkanLihat yang asli

    The Message

    Praise Allah and smile :) You've Got The Message

    Sirah Nabawi -part 14- Tawanan Perang Badar

    Episode 14.5
    Chapter: Tawanan Perang Badar

    Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad..

    Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada teladan kita, Nabi yang paling mulia, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa salam, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan seluruh kaum muslimin yang setia menegakkan ajaran-risalah beliau hingga akhir zaman.

    Alhamdulillah, kita lanjutkan sirah nabawi-nya..

    Rasulullah saw segera kembali ke Madinah dengan kemenangan dari Allah bersama dengan rampasan perang dan para tawanan. Kemenangan ini membuat banyak manusia memeluk Islam. ‘Abdullah bin Ubay bin Salul dan teman-temannya masuk Islam meski hanya berpura-pura.

    Saat telah berada di Madinah, beliau meminta pertimbangan para sahabatnya perihal tawanan perang. Abu Bakar mengusulkan agar diambil fidyah (tebusan) saja dari mereka. ‘Umar bin Khaththab berpendapat lain. Ia mengusulkan kepada Rasulullah saw untuk membunuh para tawanan itu.

    “Ya Abu Bakar, bagaimana pendapatmu?”
    “Coba tanya dulu sama Umar, bagaimana pendapatnya,” ujar Abu Bakar.

    “Ya Umar, bagaimana pendapatmu tentang 70 tawanan ini?”
    “Untuk 70 orang ini tidak ada satu pun celah kebebasan kecuali mati,” jawab Umar.
    “Wah,” Rasulullah kaget, “Kenapa?”
    “Karena ini adalah perang yang pertama kali, harus memperlihatkan izzah (kemuliaan) bahwa kita ini tidak ada kompromi untuk masalah kebenaran. Ajak Islam, kalau tidak mau, maka bunuh,” jawab Umar.
    Wah hebat juga Umar ini, gumam Rasulullah.

    “Ya Abu Bakar, bagaimana menurutmu?”
    “Ya Rasul, saya berpendapat, lebih baik kirimkan kabar ke kota Makkah nama-nama yang selamat, yang menjadi tawanan, minta tebusan,” kata Abu Bakar.
    “Wah pendapat ini sama dengan pendapatku,” kata Rasulullah.

    Maka diambillah pendapat Abu Bakar, yaitu mengambil tebusan, mulai dari 3.000 dirham hingga 10.000 dirham. Lalu, untuk tawanan yang dapat membaca atau menulis, Rasulullah saw meminta mereka untuk mengajar 10 anak kaum Muslim sebagai tebusannya. Tak semua tawanan dibebaskan dengan tebusan. Nabi saw memberikan kebaikan pada sebagian tawanan dan melepaskan mereka tanpa tebusan apa pun.

    Tapi malamnya, Allah menurunkan firman-Nya.
    “Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kalian menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untuk kalian). Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kalian ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kalian ambil.”
    (QS. Al-Anfal 8: 67-68)

    Dengan kata lain, Allah sepakat dengan pendapat Umar.
    Kenapa?
    Ini perang pertama kali, tidak boleh loyo-loyo.
    Ini perang pertama kali, harus perlihatkan kegagahan.
    Lalu sindiran Al Quran dalam ayat ini, “Kalian menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untuk kalian)”

    Subhanallah.. Di situ dua-duanya, Rasulullah saw dan Abu Bakar menangis.
    Kenapa?
    Malu kepada Allah SWT.

    Lalu Umar datang, ia bingung melihat kedua sahabat ini menangis bersama.
    “Kenapa menangis? Bagi-bagi sedihnya denganku,” ujar Umar.

    Rasulullah saw mengatakan, “Pendapatmu benar, Umar.” Beliau pun membacakan firman Allah tersebut.

    Subhanallah.. Maka dari mulai itulah Umar mendapatkan gelar “muwafaqoh bil lillahi ta‘ala”
    Karena semua pendapatnya -kalimatnya- selalu cocok dengan keinginan Allah. Banyak kisah-kisah selanjutnya dalam sirah nabawi yang menceritakan turunnya firman-firman Allah yang sesuai dengan pendapat Umar.

    Subhanallah.. Itulah Umar.
    Maka pantas kalau Rasulullah saw mengatakan, “Kalau seandainya harus ada nabi setelah aku, maka Umar yang harus (pantas) menjadi nabi.”

    Kalau ada nabi. Ada tidak? Tentu saja tidak.
    Kata-kata Rasulullah itu semata-mata pujian beliau untuk Umar.

    Sedangkan pujian beliau untuk Abu Bakar adalah “Manusia yang paling baik di muka bumi ini setelah nabi dan rasul adalah Abu

Pertanyaan Lainnya