sungai bagai lidah terjulur sangai yang manis tunjukan lengoknya dan kota kecapaiaan dalam bisingnya yg tawar dalamnya berkeliaraan wajah 2 yang lapar hat yang

sungai bagai lidah terjulur sangai yang manis tunjukan lengoknya dan kota kecapaiaan dalam bisingnya yg tawar dalamnya berkeliaraan wajah 2 yang lapar hat yang berteriak karena sunyinya maka sgala sajak adalah terakhir karena nestapa kalupun bukan adalah dari yang sia2 ataupunria karena papa sungai bagai lidah terjulursungai yang manis tunjukan lenggonya ia ada hati di kandung nya ia ada nyanyi di hidung nya hoi, gelapnya anak manja ! dan bulan bagai perempuan tua letih tak diindahkan menyebut langkahnya atas kota dan bial ia layangkan pandangnya kesungai sungai yang manis membalas. persoalan apayang diungkap kan penyair dalam puisi diatas tersebut