IPS

Pertanyaan

jelaskan pendapatmu ttg ungkapan "banyak anak banyak rejeki."

2 Jawaban

  • Dalam kehidupan masyarakat kita terutama orang-orang dulu, ada ungkapan banyak anak banyak rejeki, pengertian rejeki disini biasanya lebih mengacu kepada materi (uang/harta benda). Ungkapan ini mungkin tidak banyak dianut oleh generasi muda sekarang, namun bagi sebagian orang masih dipegang kuat karena terkait juga dengan ajaran agama (Islam).Saya sendiri berasal dari keluarga besar, ayah saya aslinya punya 11 anak, yang masih sampai sekarang tinggal 6 orang. Kalo mengacu pada pengertian rejeki seperti pengertian di atas, sampai sekarang belum merasakan kebenaran dari ungkapan ini. Keluarga kami hidup dalam sederhana karena memang ayah saya hanya seorang PNS golongan I dan juga petani yang punya sedikit sawah serta ladang. Sederhana yang saya maksud adalah masih banyak kebutuhan kami bisa tercukupi dengan layak, bukan kurang, karena berapapun pendapatan dipunyai seseorang kalo tidak bersyukur pasti akan selalu kurang.Yang saya pikirkan tentang ungkapan ini, banyak orang salah menafsirkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan ungkapan ini dalam realitas sehari-hari kalo rejeki ditafsirkan dalam arti luas yang tidak hanya meliputi uang/harta benda maka seseorang yang punya banyak anak memang jelas mendapat banyak rejeki, paling tidak anak yang dilahirkan itu juga rejeki yang tidak ternilai dari Allah. Namun dalam perkembangannya karena banyak orang sering menafsirkan rejeki hanya semata-mata uang/harta benda, maka penafsirannya menjadi banyak anak nanti pasti banyak penghasilan berupa uang ato materi karena Allah pasti akan membukakan jalan-jalan rejeki yang baru entah bagaimana jalannya.Dalam realitasnya penafsiran seperti itu tidak sejalan dengan kondisi yang dialami kemudian. Banyak keluarga dengan yang memang awalnya masuk kategori miskin, kemudian mempunyai banyak anak, tetap miskin atau bahkan tambah miskin (dari pengamatan di lapangan). Hitung-hitungannya secara matematis jelas, semakin banyak anak semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Yang sederhana untuk urusan perut saja, tentu akan semakin banyak beras dan lauk pauk yang dibutuhkan untuk konsumsi keluarga anggota keluarga, belum urusan yang lain. Lalu rejeki apa yang sebetulnya ada dalam benak orang dengan keyakinan banyak anak banyak rejeki?Biasanya, seperti uraian di atas seseorang dengan prinsip banyak anak banyak rejeki mengandalkan campur tangan Tuhan untuk membuka pintu-pintu rejeki yang diinginkan rejeki tak terduga dari jalan yang tidak terduga. Padahal namanya rejeki tak terduga dari jalan tak terduga juga datangnya tidak pasti, sedangkan kebutuhan sehari-hari adalah satu hal yang pasti. Kemudian dalam agama juga telah ditegaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib seseorang/suatu kaum kalo mereka sendiri tidak mengubah sehingga dengan demikian masalah rejeki juga harus diperjuangkan dengan keras dan diberikan sesuai dengan kerja keras masing-masing orang. Lalu pertanyaannya bagaimana mungkin seseorang dengan kemampuan terbatas, kerja dalam bidang yang memang hanya menghasilkan uang dalam jumlah terbatas pula tiba-tiba akan mempunyai penghasilan besar yang membuat hidupnya tidak kekurangan lagi? Hanya orang yang mendapat keajaiban dan keberuntungan dari Allah saja yang akan mengalaminya.
  • Dalam hadist nabi, "sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kamu diakhirat nanti" Banyak orang tua yg selamat dri azab krn doa dan keshalehan anaknya. Mungkin krn pahala melahirkan (jihad) dan pahala mendidik anak menjadi shalih dan shalehah. Dan tanggung jawab besar yg Allah percayakan pada kita melalui anak.

Pertanyaan Lainnya